17 Jan 2012

Diary Si Bocah Tengil - Hari-hari Sial (Diary of A Wimpy Kid - Dog Day)



Judul: Diary si Bocah Tengil#4 - Hari-hari Sial (Diary of A Wimpy Kid - Dog Day)
Penulis: Jeff Kinney
Penerjemah: Ferry Halim
Penyunting: Jia Effendie
Pewajah Isi: Aniza Pujiati
Diterbitkan oleh Penerbit Atria
Cetakan I, Desember 2010
ISBN: 978-979-024-456-6
219 halaman
4 dari 5 bintang

Halo, kakak Ilman dan adek Zaidan...
Sebetulnya, bunda udah lama selesaikan baca buku ini.. tapi, bunda baru sempat nulis reviewnya. Kalo menurut back cover, isinya kurang lebih seperti ini...

Liburan musim panas yang seharusnya sangat mengasyikkan dan ditunggu-tunggu ternyata berubah menjadi serentetan peristiwa yang tidak menyenangkan dimulai dari ibu Greg yang mencanangkan program pengetatan ikat-pinggang (selamat tinggal deh acara jalan-jalan ke pantai!), diikuti dengan pengalaman tidak menyenangkan di kolam renang kota.

Lalu, hadiah ulang tahun yang diidam-idamkan ternyata mengecewakan. Selain itu, pertengkaran dengan Rowley, tambahan anggota keluarga baru yang banyak tingkah, dan masih banyak lagi hal-hal menyebalkan lainnya.

Sungguh apes nasib Greg kali ini.
(cover belakang)

Jadi ceritanya, di buku ini, Greg sedang liburan musim panas. Tapi, sayangnya, liburan musim panas kali ini nggak berjalan mulus sesuai harapan Greg. 

Greg mengawali liburan musim panasnya dengan ikut bersama keluarga Rowley yang punya keanggotaan di sebuah kolam renang janapada. Tapi karena Greg protes tentang kolam renang yang suhunya ga cocok buat dia ke ayah Rowley, bikin Mr. Jefferson marah dan melarang Greg ikut ke kolam renang janapada lagi. 

Trus, ibunya ngajak Greg dan keluarganya berenang di kolam renang kota. Yang bikin Greg trauma berenang di situ, soalnya untuk mencapai kolam renang, dia harus melewati ruang ganti terbuka juga ruang bilas yang terbuka, di mana di situ banyak pria dewasa yang membilas badannya dan terlihat dengan jelas. Tentu saja tanpa baju.. hwek... Makanya Greg mengeluh, kenapa Mom dan Dad-nya susah payah melarangnya nonton film horor, padahal perjalanan menuju kolam renang dengan melewati ruang bilas aja udah jadi petualangan horor tersendiri. 


Greg juga jadi keranjingan opera sabun dan update banget soal gosip sekitar, sebab Greg pernah diajak potong rambut di salon, tempat Mom dan Grandma potong rambut. Haha. Nah, kalo di buku pertama, hal horor atau menakutkan atau menjijikkan yang jadi "icon" di cerita itu adalah keju meleleh, nah, kalo di Hari-hari Sial ini, tangan berlumpur yang jadi "icon" menakutkan buat Greg. Ini disebabkan film horor yang ditonton Greg. Filmnya bercerita tentang sepotong tangan berlumpur yang berkeliling ke seluruh negeri dan membunuhi orang-orang. Dan orang yang terakhir yang melihat tangan itu selalu menjadi korban berikutnya.


Nah, apa yang membuat Greg takut? Setelah si tangan berlumpur mencekik korban terakhirnya, dia merayap mendekati layar, dan kemudian layar berubah menjadi hitam. Awalnya Greg bingung, tapi lalu sadar, bahwa artinya korban berikutnya adalah Greg. Dan dari situ, deh, si tangan berlumpur itu muncul hampir di setiap kisah Greg.

Eh, iya, tapi ga semuanya sial, lho, waktu berenang di kolam renang kota. Greg malah akhirnya seneng, karena ada cewek yang disukainya jadi penjaga kolam. Walau, yaah, pas Greg minta difoto sama ibunya bareng cewek itu (buat jadi bukti ke teman-temannya pas nanti di sekolah, kalo dia ada di kolam renang sama cewek itu), ternyata yang ke-capture malah foto dia sama lifeguard lain, karena emang udah waktunya ganti shift jaga. 

Kesan bunda tentang buku ini? Di buku sebanyak 219 halaman ini semuanya mengisahkan kesialan, lama-lama mengesalkan juga. Kenapa sih, nggak ada satu hal aja yang dibikin Greg senang gitu... Ada, sih, senang, seperti waktu Greg akhirnya punya peliharaan sendiri berupa ikan hias. Tapi nasib ikan itu naas sekali, karena oleh Mom disatuin sama ikan Rodrick yang sebetulnya pemakan ikan. Haesssh... Tapi, itu akhirnya membuat Dad tidak terhalangi untuk memiliki peliharaannya sewaktu kecil, yaitu anjing, karena Greg curhat ke Grandpa soal kematian ikannya, trus dihibur sama Dad. Dad cerita kalo anjingnya dulu kabur ke taman kupu-kupu. Ternyata, pengakuan Grandpa tentang apa yang terjadi sebenarnya pada anjing Dad, telah membuat Dad akhirnya punya peliharaan baru di rumah mereka. Bahkan Mom tidak mampu melarangnya. 

Di buku ini, kiprah Manny sama Rodrick nggak sebanyak biasanya. Jadi, ya, bisa sedikit bernapas lega, karena Greg nggak dibully terus sama abangnya di sini. Hehe. Soalnya, di buku ini lebih banyak diceritakan tentang ulah Greg sendiri, sih. Jadi, ya, bisa disimpulkan, bahwa kesialan-kesialan Greg, kebanyakan ulah dia sendiri.

Bintang dari bunda berapa? Hmm... karena pada dasarnya memang bunda suka jalan ceritanya plus ilustrasinya yang khas, bunda tetep kasih 4 dari 5 bintang.


4 komentar:

  1. Paling lucu bagian Greg keranjingan Opera sabun. Dibanding Ugly Truth ini masih lebih lucu

    BalasHapus
  2. beli buku terjemahan ini dimana bun?

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo, salam kenal, putri...
      aku beli di toko buku dekat sini, sih, di Rumah Buku - Bandung. tapi kayaknya ada di http://www.penerbitatria.com/ deh... coba dikontak ke sana

      Hapus
  3. Rodrick di sini kadang munculnya juga barangnya atau 'nasihat-nasihat'nya

    BalasHapus

tirimikisih udah ninggalin komen di sini... *\(^0^)/*